Oke303 - Agen Ayam Sabung - Ayam bangkok dikenal
oleh kelompok penyabung ayam sebagai jagoan. Sabetan tajinya mirip
tendangan Thai Boxing. Keras, cepat dan cepat mengenai sasaran. Dia
memang tangguh, tapi bukan alamiah, karena ayam itu harus dilatih dan
dibina sebagai fighter dulu di tempat latihan semacam kawah
candradimuka. Secara anatomis, ayam asal Bangkok ini tidak banyak
berbeda dengan ayam aduan pada umumnya. Keunggulannya hanya terletak
pada penampilan. Dia lebih kekar, tinggi, berkulit muka lebih tebal dan
selalu membusungkan dada. Ini yang menyebabkan sosoknya menjadi menarik,
selain karena ketangkasannya di arena aduan.
Bibit Menentukan
Seorang peternak Ayam bangkok,
menyatakan bahwa salah satu faktor penentu adalah bibit. “Daru
pengalaman saya melihat, bibit yang murni lebih berpeluang menghasilkan
ayam aduan bermutu tinggi, daripada ayam hasil perkawinan campuran. Di
samping itu, cara penetasannya pun harus alamiah. Ayam bangkok
yang akan disiapkan menjadi petanding tangguh, perlu dierami oleh induk
sendiri. Dalam mesin tetas, hasilnya kurang baik, bahkan idak jarang
ayam yang menets kakinya “mlunger”, sehingga tak pantas beradu di arena.
Latihan Tanding
Setelah
menetas, sebaiknya anak ayam itu dbiarkan hidup bersama induknya yang
akan mengajarkan cara terbang, cara lari dan cara mencari makan, secara
alamiah. Secara naluri ia pun mempersiapkan fisik, dan ketajaman insting
si anak ayam calon juara ini. Biasanya, waktu yang dibutuhkan cukup dua
bulan. Fisik yang terbina secara alamiah, merupakan dasar yang kokoh
dalam membentuk kekiatan dan kecepatan. Untuk peningkatannya, perlu
latihan yang teratur, melalui program pembinaan yang tepat. “Latihan
harus dilakukan sedini mungkin dan bertahap. Mula-mula latihan terbang,
dengan cara melemparkan ayam itu ke udara secara perlahan-lahan.
Lama-lama lebih kencang melemparkannya”.
Latihan
terbang ini berguna untuk menguatkan otot sayap si ayam, agar bisa
cepat dan keras ketika menggerakkan tajinya di arena. Dari latihan
terbang yang mengarah pada latihan fisik, kegiatan pembinaan
ditingkatkan dengan latihan tanding. Untuk pertama kali latih tanding,
cukup satu ronde. Waktunya kurang dari 15 menit. Tapi setelah terbiasa,
dan makin dewasa, tentu latihan ini makin lama. Sedangkan mitra tanding
berupa ayam lokal atau ayam se-jenis. Satu hal yang harus diingat
setelah latihan ialah ayam itu harus beristirahat. Waktunya dua minggu.
Tapi setelah terbiasa, pemulihan cukup satu minggu saja. Agar otot tidak
kaku dan tetap bisa menjaga kelenturannya, ayam tidak cukup hanya
diistirahatkan. Dia butuh diumbar dan diberi kesempatan untuk bermain
bebas selama dua jam di tempat yang luas, pagi dan sore hari.
Perlu Pakan Tambahan
Selain
latihan dan umbaran, untuk mencetak calon juara juga diperlukan makanan
yang bergizi, agar pembentukan kekuatan dan tulangnya bisa maksimal.
Pakan diberikan dua kali sehari, pagi dan sore, pada saat ayam diumbar.
Pakannya berupa menir, dedak dan gabah secukupnya. Kira-kira sampai si
ayam mersa cukup kenyang. Itu terlrihat pada penuhnya tembolok. Untuk
meningkatkan kekuatannya, ayam perlu diberi pakan tambahan berupa telur
mentah ¼ butir per ekor, atau daging yang telah dipotong kecil-kecil.
Jangan lupa, pakan hijauan seperti sawi atau rumput-rumputan juga
diberikan. Makanan tambahan ini diberikan sekaligus dengan pakan
pokoknya. Itu untuk ayam dewasa. Untuk ayam yang masih kecil, hanya
ditambahkan pakan buatan saja.
Dilap Biar Segar
Penatnya
badan setelah diumbar, terbang dan berlari, ukut menyebabkan kondisi
ayam kurang baik. Karena itu, setiap pagi setelah satu jam bebas
bergerak, dia perlu dilap dengan kain basah. Bagian badan dilap dengan
rata, begitu juga bagian sayap, kaki dan paruh. Jangan lupa bagian bawah
badannya juga dibersihkan dengn cara merentangkan sayap-sayapnya.
Setelah dimandikan, si calon juara dikurung dan dijemur sehingga kering
bulu-bulunya. Terakhir, si jago ini diistirahatkan dalam kandang
tersendiri. Kandangnya itu bisa terbuat dari kotak berukuran 70 x 70 cm,
dengan sarat si ayam bebas bergerak. Selain perawatan itu, lebih baik
lagi bila si ayam diberi vaksin tetelo, cukup 3 bulan sekali. Sebab
mencegah penyakit lebih baik daripada jagoan itu menderita.
Si
calon juara asal bangkok ini memang profesional fighter. Karena itu dia
pantas dipelihara secara profesional pula. Mulai dari latihan fisik,
latih tanding, pakan yang baik, vaksinasi, sampai dimandikan. Sedikit
repot. Tapi mencetak calon juara di arena sabung yang berharga jutaan
itu, punya kepuasan tersendiri.