Monday 14 November 2016

Mating Cicadas - Gaya Bercinta Dari Negri Cina


Agen Judi Bola Online | Agen Sabung Ayam | Agen Sbobet | Agen Maxbet | Agen Bola Tangkas | Agen Casino Online

Agen Taruhan Judi Online Gaya bercinta tidak selalu harus dihubungkan dengan Kama Sutra lho, Ladies. Buku dari India yang salah satu bagiannya berisikan tentang berbagai macam gaya bercinta ini bukanlah satu-satunya sumber yang bisa anda jadikan referensi untuk memvariasikan gaya bercinta anda dengan pasangan di tempat tidur. Terdapat banyak referensi lain yang bisa anda gunakan, salah satunya adalah macam-macam gaya bercinta dari Cina.

Salah satu dari berbagai macam gaya bercinta dari Cina yang sangat terkenal disebut dengan mating cicadas. Dijelaskan dalam china.emperadoramarillo.net, gaya bercinta ini mengharuskan seorang wanita memposisikan dirinya seperti di kala ia tidur dengan tengkurap. Setelah posisi ini dicapai, pasangannya kemudian memposisikan diri di atas tubuh wanita tersebut. Kemudian, pihak lelaki mulai melakukan penetrasi.

Penetrasi ini dilakukan dengan melakukan 6 gerakan singkat yang kemudian diikuti dengan 9 penetrasi yang dalam. Hal ini terus dilakukan hingga pihak wanita mengalami orgasme, yang biasanya merupakan orgasme yang hebat. Orgasme wanita ini kemudian akan diikuti oleh orgasme sang pria yang tidak kalah hebatnya.

Mungkin anda mengira bahwa gaya bercinta yang satu ini merupakan salah satu gaya anal seks. Namun, tidak begitulah adanya. Penetrasi yang dilakukan tersebut tetap dilakukan pada organ pribadi wanita yang satu itu lho, Ladies seperti pada banyak gaya bercinta yang anda telah ketahui.

Panglima TNI Gatot Nurmantyo Beberkan Potensi Ancaman AS, China dan Negara-negara FPDA yang Mengintai Indonesia



OKE303 - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta semua pihak mewaspadai potensi ancaman yang muncul di wilayah perbatasan Indonesia. Menurut analisa Gatot, ada dua wilayah perbatasan yang memiliki potensi ancaman. Keduanya yakni, wilayah Laut China Selatan dan perbatasan Australia di sekitar Pulau Masela.

Gatot mengatakan, Pulau Masela merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang jaraknya hanya 475 Km dari Darwin, Australia. Di blok tersebut, terdapat kekayaan minyak yang luar biasa.

Sementara itu, di Darwin, pihak Australia meningkatkan kekuatan marinirnya dengan mendatangkan personel marinir dari Amerika. "Saat ini ada 1.500 marinir Amerika yang akan ditingkatkan menjadi 2.500. Australia sedang bangun kapal pendarat, ini patut diwaspadai," ujar Gatot di Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2016).

Potensi ancaman lain, kata Gatot, berasal dari wilayah Laut Cina Selatan. China saat ini tengah memberlakukan zona pertahanan udara di wilayah itu. Kebijakan itu disebut oleh Gatot dapat menimbulkan konflik negara-negara sekitar.

Tak hanya memberlakukan zona pertahanan udara, China juga memberlakukan zona ekonomi eksklusif di wilayah perairan di sekitar Natuna. "Beberapa waktu lalu ada nelayan China sedang cari ikan dikawal Kapal Penjaga Pantai. Secara tersirat, China menganggap perairan itu bagian dari wilayahnya," kata Gatot.

Selain dari wilayah perbatasan, potensi ancaman juga muncul dari kerja sama pertahanan Five Power Defence Arrangements (FPDA) yang digagas oleh negara-negara persemakmuran Inggris yaitu Ingris, Australia, Singapura, Malaysia, dan New Zealand.

Menurutnya, jumlah kekuatan gabungan PFDA sangatlah besar. Menurut Gatot, kerja sama pertahanan itu patut diwaspadai karena tiga negara PFDA berada sangat dekat dengan Indonesia.

"Makanyq kerja sama militer itu kita sangat berhati-hati. Jangan sampai nanti saat dikasih masuk, mereka seenaknya di sini," tegas Gatot.