Monday 24 October 2016

Cara Merawat Ayam Bangkok Aduan Super Calon Juara

calon juara ayam aduan bangkok
Oke303 - Agen Ayam Sabung - Ayam bangkok dikenal oleh kelompok penyabung ayam sebagai jagoan. Sabetan tajinya mirip tendangan Thai Boxing. Keras, cepat dan cepat mengenai sasaran. Dia memang tangguh, tapi bukan alamiah, karena ayam itu harus dilatih dan dibina sebagai fighter dulu di tempat latihan semacam kawah candradimuka. Secara anatomis, ayam asal Bangkok ini tidak banyak berbeda dengan ayam aduan pada umumnya. Keunggulannya hanya terletak pada penampilan. Dia lebih kekar, tinggi, berkulit muka lebih tebal dan selalu membusungkan dada. Ini yang menyebabkan sosoknya menjadi menarik, selain karena ketangkasannya di arena aduan.
Bibit Menentukan
Seorang peternak Ayam bangkok, menyatakan bahwa salah satu faktor penentu adalah bibit. “Daru pengalaman saya melihat, bibit yang murni lebih berpeluang menghasilkan ayam aduan bermutu tinggi, daripada ayam hasil perkawinan campuran. Di samping itu, cara penetasannya pun harus alamiah. Ayam bangkok yang akan disiapkan menjadi petanding tangguh, perlu dierami oleh induk sendiri. Dalam mesin tetas, hasilnya kurang baik, bahkan idak jarang ayam yang menets kakinya “mlunger”, sehingga tak pantas beradu di arena.
 
Latihan Tanding
Setelah menetas, sebaiknya anak ayam itu dbiarkan hidup bersama induknya yang akan mengajarkan cara terbang, cara lari dan cara mencari makan, secara alamiah. Secara naluri ia pun mempersiapkan fisik, dan ketajaman insting si anak ayam calon juara ini. Biasanya, waktu yang dibutuhkan cukup dua bulan. Fisik yang terbina secara alamiah, merupakan dasar yang kokoh dalam membentuk kekiatan dan kecepatan. Untuk peningkatannya, perlu latihan yang teratur, melalui program pembinaan yang tepat. “Latihan harus dilakukan sedini mungkin dan bertahap. Mula-mula latihan terbang, dengan cara melemparkan ayam itu ke udara secara perlahan-lahan. Lama-lama lebih kencang melemparkannya”.
 
Latihan terbang ini berguna untuk menguatkan otot sayap si ayam, agar bisa cepat dan keras ketika menggerakkan tajinya di arena. Dari latihan terbang yang mengarah pada latihan fisik, kegiatan pembinaan ditingkatkan dengan latihan tanding. Untuk pertama kali latih tanding, cukup satu ronde. Waktunya kurang dari 15 menit. Tapi setelah terbiasa, dan makin dewasa, tentu latihan ini makin lama. Sedangkan mitra tanding berupa ayam lokal atau ayam se-jenis. Satu hal yang harus diingat setelah latihan ialah ayam itu harus beristirahat. Waktunya dua minggu. Tapi setelah terbiasa, pemulihan cukup satu minggu saja. Agar otot tidak kaku dan tetap bisa menjaga kelenturannya, ayam tidak cukup hanya diistirahatkan. Dia butuh diumbar dan diberi kesempatan untuk bermain bebas selama dua jam di tempat yang luas, pagi dan sore hari.
 
Perlu Pakan Tambahan
Selain latihan dan umbaran, untuk mencetak calon juara juga diperlukan makanan yang bergizi, agar pembentukan kekuatan dan tulangnya bisa maksimal. Pakan diberikan dua kali sehari, pagi dan sore, pada saat ayam diumbar. Pakannya berupa menir, dedak dan gabah secukupnya. Kira-kira sampai si ayam mersa cukup kenyang. Itu terlrihat pada penuhnya tembolok. Untuk meningkatkan kekuatannya, ayam perlu diberi pakan tambahan berupa telur mentah ¼ butir per ekor, atau daging yang telah dipotong kecil-kecil. Jangan lupa, pakan hijauan seperti sawi atau rumput-rumputan juga diberikan. Makanan tambahan ini diberikan sekaligus dengan pakan pokoknya. Itu untuk ayam dewasa. Untuk ayam yang masih kecil, hanya ditambahkan pakan buatan saja.
 
Dilap Biar Segar
Penatnya badan setelah diumbar, terbang dan berlari, ukut menyebabkan kondisi ayam kurang baik. Karena itu, setiap pagi setelah satu jam bebas bergerak, dia perlu dilap dengan kain basah. Bagian badan dilap dengan rata, begitu juga bagian sayap, kaki dan paruh. Jangan lupa bagian bawah badannya juga dibersihkan dengn cara merentangkan sayap-sayapnya. Setelah dimandikan, si calon juara dikurung dan dijemur sehingga kering bulu-bulunya. Terakhir, si jago ini diistirahatkan dalam kandang tersendiri. Kandangnya itu bisa terbuat dari kotak berukuran 70 x 70 cm, dengan sarat si ayam bebas bergerak. Selain perawatan itu, lebih baik lagi bila si ayam diberi vaksin tetelo, cukup 3 bulan sekali. Sebab mencegah penyakit lebih baik daripada jagoan itu menderita.
 
Si calon juara asal bangkok ini memang profesional fighter. Karena itu dia pantas dipelihara secara profesional pula. Mulai dari latihan fisik, latih tanding, pakan yang baik, vaksinasi, sampai dimandikan. Sedikit repot. Tapi mencetak calon juara di arena sabung yang berharga jutaan itu, punya kepuasan tersendiri.

No comments:

Post a Comment