Sunday 30 October 2016

Ini Review-nya Pro Evolution Soccer (PES) 2017


pro evolution soccer


Oke303 | Agen Judi Bola Online | Agen Sabung Ayam | Agen Sbobet | Agen Maxbet | Agen Bola Tangkas | Agen Casino Online

Agen Judi Bola Online - Pada 15 September 2016 Konami resmi merilis Pro Evolution Soccer (PES) 2017. Sesuai namanya, seri game sepakbola ini merupakan kelanjutan dari PES 2016. Tentu saja, dibanding dengan seri sebelumnya, PES 2017 menghadirkan sederet peningkatan, baik itu dari segi grafis maupun gameplay. Lalu apa saja yang diemban di seri ke-16 ini? Simak beberapa kesimpulan dari sejumlah media.

IGN

Dengan lawan artificial intelligence (AI) yang cerdas dan pengalaman bermain online yang lancar, PES 2017 merupakan satu paket yang mendekati komplit. Meski FIFA 17 memiliki story mode (The Journey) yang didapuk jadi fitur unggulan, jelas Konami sedang tidak dalam kodisi melepaskan gelar sebagai raja lapangan virtual.
Penjaga gawang menurut IGN adalah sesuatu yang patut disoroti dari PES 2017. Mereka (penjaga gawang--red) mungkin akan membuat kesalahan, tapi terlihat lebih manusiawi, tidak terprediksi akan melakukan blunder atau tidak. Mereka jarang menjatuhkan tangkapan yang mudah.

Trusted Reviews

PES 2017 merupakan game sepakbola terbaik yang pernah aku mainkan, secara offline. Mode permainan online masih terus memiliki isu yang sama dengan seri sebelumnya, pun saat ini ada peningkatan di berbagai aspek tapi tidak seperti yang kuharapkan.
Dengan FIFA 17 yang membawa perubahan di berbagai aspek, kompetisi akan semakin sengit tahun ini. Konami punya kesempatan untuk mengambil gelar tahun ini dan memang mereka melakukannya di dalam game ini. Tapi masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan.
Bagaimanapun, jika Anda ingin bermain game sepakbola luar biasa, PES 2017 adalah salah satu game terbaik yang pernah ada.

pro evolution soccer

Forbes

Benturan fisik terbaik yang pernah aku lihat. PES 2016 menampilkan bagaimana payahnya efek benturan pemain. PES 2017 menghadirkan perubahan dan peningkatan di sektor ini.
Artificial intelligence (AI) di PES 2017 dibuat adaptif atau dengan kata lain mudah menyesuaikan diri. Sebagai contoh, aku mencetak gol dua kali dengan Fernando Torres dan ini menjadi pertama kali dalam tiga pertandingan aku mampu mencetak gol lebih dari satu.
Di sisi lain, memang sangat sulit membuat El Nino (julukan Torres) terbebas. Ia sering dijegal oleh dua pemain selama sisa pertandingan. Benar-benar seperti nyata.
Secara keseluruhan PES 2017 menawarkan sesuatu yang berbeda dan menyasar demografis yang luas. Tapi, ada baiknya kita menunggu bagaimana FIFA 17.

Digital Spy

Kita harus menunggu sampai 29 September 2016 untuk melihat bagaimana PES dan FIFA benar-benar dibandingkan. Tapi untuk saat ini PES 2017 baru saja mencetak gol kemenangan.
Sisi realistis benar-benar ditunjukkan pada seri ini, membuat semua umpan, tekel, dan upaya mencetak gol terasa akurat dan bermanfaat. Terjadi peningkatan di sektor penjaga gawang dan grafis. Bahkan wasit yang lebih realistis akan membuat Anda frustasi --mereka akan melakukan tugasnya seperti di permainan sungguhan.
pro evolution soccer

Metro

PES 2017 memiliki penyempurnaan dari seri sebelumnya. Game digarap dengan pencapaian tahun lalu untuk memastikan bahwa ini menjadi game sepakbola terbaik yang pernah ada.
Kelebihan terdapat pada peningkatan di aspek mengumpan, shooting, dan drible yang terbaik. Penjaga gawang memiliki kemampuan yang lebih dari seri sebelumnya. Secara mengejutkan, grafisnya juga bagus.
Kekurangan adalah wasit yang kini lebih susah ditebak dan membuat frustrasi. Juga hanya ada beberapa fitur baru.

Vinales Siap Pecahkan Rekor Dua Legenda Rider Suzuki


OKE303, SepangTim Suzuki sudah banyak menciptakan pembalap hebat di kelas 500cc maupun 1000cc. Tapi tahukah jika kemunculan Maverick Vinales justru berpotensi merusak rekor legenda balap motor yang pernah menunggangi kuda besi Pabrikan Jepang tersebut.

1. Kenny Roberts Jr.

Kenny Roberts Jr. adalah salah satu pembalap yang disegani sewaktu ia masih berada bersama tim Suzuki di kelas 500cc. Tapi saat legenda motor asal Amerika pindah ke kelas utama 1000cc pada 2002, penampilannya mulai munurun. Catatan terbaiknya saat itu adalah berada di peringkat sembilan dengan raihan 99 poin.

Selama tujuh tahun membela tim Suzuki, Roberts Jr. akhirnya mengambil sikap untuk tak lagi menunggangi motor GSV-R, karena ia telah memutuskan untuk pindah pada 2005. Walaupun sempat terkejut dengan keputusan itu, tim mencoba untuk mengandalkan John Hopkins.

Prestasi Hopkins boleh dikatakan masih kurang ketimbang Roberts Jr. , karena ia belum memberikan trofi juara kepada Suzuki sejak bergabung dengan tim pada 2003-2007. Tapi di akhir perjalanannya bersama Suzuki, legenda motor asal Amerika sukses nangkring di urutan keempat dengan raihan 189 poin.

Jika melihat torehan poin yang didapat kedua pembalap senior tersebut, Vinales menempati posisi kedua. Dia mengoleksi skor tertinggi di era MotoGP sebagai pembalap Suzuki setelah Hopkins pada 2007 dengan 189 angka.


2. Gusur Hopkins

Namun demikian, rekor yang dipegang Hopkins selama kurun waktu sembilan tahun bakal dilengserkan Vinales. Pasalnya pemilik nomor 25 itu sudah mengumpulkan 181 poin dengan dua seri balap tersisa di MotoGP musim ini.

Tak hanya Hopkins yang bakal dilengserkan Vinales. Pembalap asal Spanyol itu juga mengincar posisi runner up di musim ini. Meskipun terpaut 35 poin dari Valentino Rossi, namun ia bertekad untuk tampil maksimal di dua seri terakhir yang berlangsung di MotoGP Malaysia dan Valencia.

Akhir kata, mampukah Vinales mencetak rekor sebagai pembalap dengan torehan poin terbanyak tim Suzuki, atau malah sebaliknya ia justru mampu mengudeta Rossi dari posisi runner up di musim ini?